Selasa, 17 Mei 2016

PELEPASAN SISWA KELAS IX 2016


Sabtu 14 Mei 2016 merupakan hari yang bersejarah bagi seluruh warga MTsN 02 Mukomuko khususnya siswa-siswi kelas IX. Pasalnya, pada kesempatan hari itu mereka datang ke sekolah dengan di dampingi oleh wali murid masing-masing  untuk menghadiri acara perpisahan / pelepasan siswa-siswi MTsN 02 Mukomuko. Acara tersebut memang rutin dilaksanakan oleh pihak madrasah setelah semua proses pembelajaran dan rangkaian ujian kelulusan selesai diikuti oleh siswa kelas IX. Pada acara pelepasan siswa-siswi kelas IX tahun pelajaran 2015/2016 kali ini panitia sepakat mengusung tema yaitu: “Dengan pelepasan siswa/siswi kelas IX kita tingkatkan silaturahmi di antara warga madrasah untuk menjadikan Madrasah sebagai pilihan utama dalam melanjutkan pendidikan”.

                Selain bermaksud untuk meningkatkan tali silaturahmi, acara yang dihadiri wali murid dan beberapa tamu undangan dari berbagai lembaga/istansi di sekitar lingkungan madrasah itu juga dikemas sedemikian rupa sebagai salah satu upacara prosesi pelepasan siswa-siswi yang berhasil menyelesaikan pendidikan untuk dikembalikan kepada wali muridnya masing-masing. Pukul 08.00 WIB para tamu undangan mulai hadir di sambut beberapa dewan guru dan staf TU yang berada di gerbang madrasah. Ketika memasuki halaman sekolah, tamu-tamu yang berdatangan dari berbagai daerah itu dihibur dengan penampilan drumband siswa-siswi MTsN 02 Mukomuko. Kemudian para tamu diantar menuju gedung serba guna MTsN 02 Mukomuko,  lokasi dilangsungkannya acara tersebut. Selain wali murid siswa-siswi kelas IX, tampak hadir juga dalam acara tersebut pengurus komite madrasah, tokoh agama, tokoh masyarakat serta tamu undangan dari lembaga / instansi lainnya seperti Kepala Kepala MA Miftahul ‘Ulum, MIN Lubuk Mukti, dan lain-lain.
                Meskipun terbilang mendesak, acara pelepasan yang digelar sehari setelah UN itu berlangsung dengan lancar dan meriah. Grup rebana tampak tampil memukau menghibur para tamu undangan beberapa menit sebelum acara dimulai. Tepat pukul 09.00 WIB, acara dibuka dengan mengucap basmalah dengan cara bersama-sama dipandu Cindy Wahyuni yang bertugas sebagai MC. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an yang dilantunkan oleh David Imam Al-Ghozali. Kata sambutan perwakilan dari kelas 7 dan 8 pihak panitia menugaskan siswa bernama Suryadi sedangkan sambutan dari kelas 9 disampaikan oleh Rahma Setia Wati. Disusul dengan sambutan dari kepala madrasah yang dalam hal ini diwakilkan oleh Bapak Drs. Sholeh dan sambutan berikutnya oleh pengurus komite madrasah oleh Bapak Castro. Setelah acara sambutan demi sambutan dilewati, pelepasan atribut madrasah dua orang siswa perwakilan dari kelas IX atas nama Wahyu Adi Santoso dan Elok Madeehah dilakukan secara simbolis oleh Bapak Muhsinun, M.Pd.I selaku kepala madrasah di dampingi oleh pengurus komite madrasah.
Beberapa menit sebelum istirahat, siswa-siswi grup kur perwakilan dari kelas 9 A,B,C, dan D bersama-sama maju ke atas panggung. Dengan penuh penghayatan mereka menembangkan lagu Mars Madrasah, Himne Madrasah, Himne Guru dan lagu perpisahan. Selain acara-acara inti di atas, pada acara tersebut beberapa siswa-siswa juga unjuk kebolehan dengan menampilkan ceramah 3 bahasa, lagu jawa, dan puisi perpisahan karya salah seorang dewan guru bernama Muhtohar, S.Pd yang berjudul, “Celoteh Sendu di Sudut Kantin Madrasah”. Berikut petikan puisinya:

CELOTEH SENDU DI SUDUT KANTIN MADRASAH

Celoteh ini tak lagi berlagu seperti dulu
Ketika kami duduk di kelas satu
Tawa ini tak lagi bernada gembira
Tak sama ketika kami  duduk di kelas dua

Celoteh sendu di sudut kantin madrasah
Adalah bukti bahwa sesungguhnya
Kami tak ingin berpisah denganmu, guruku
Kami sangat menyayangimu
Membanggakanmu
Dan menghargaimu

Bunga yang kami tanam di depan kelas
Seakan sia-sia
Sebab kami takkan lagi bisa
Menyaksikan mekarnya

Di sudut kantin madrasah
Kami tidak lagi membahas PR Matematika
Di sudut kantin madrasah
Kami tidak lagi membahas PR IPA

Semua pelajaran sudah kami telan habis di sini
Di Madrasah Tsanawiyah Lubuk Mukti
Setelah merasa kenyang
Kami harus angkat kaki dari sini
Meninggalkan mereka yang menyuapi kami

Kami malu ingin berterimakasih padamu, guruku
Kami malu mengutarakan kata maaf padamu
Malu rasanya jika engkau beberkan semua kenakalan kami
Kepada orang tua yang mendampingi kami hari ini

Terima kasih atas ilmu IPA-nya
Terima kasih atas ilmu MATEMATIKA-nya
Terima kasih atas ilmu BAHASA INDONESIA-nya
Terima kasih atas ilmu BAHASA INGGRIS-nya

Terima kasih telah mengajari kami ceramah 3 bahasa
Terima kasih telah mengajari kami dzikir penenang jiwa
Terima kasih telah memandu kami menjemput rezeki dengan Dhuha
Terima kasih atas rohani dan jasmani kami yang terjaga sehatnya

Terima kasih atas semua pelajaran yang berharga
Yang tak sempat kami sebutkan satu persatu
Terima kasih atas semua baktimu
Kami doakan pahala mengalir selalu untukmu

Maaf untuk nasihatmu yang hanya membekas sesaat
Maaf untuk marahmu yang kami anggap angin lewat
Maaf atas semua kesalahan yang kami perbuat
Maaf, maaf, sungguh kami tidak ingin kualat

Maaf untuk luka yang pernah kami tancapkan
Maaf untuk kecewa yang pernah kami suguhkan
Guruku tercinta….
Yakinlah, Allah adalah sebaik-baik saksi
Luka-luka hamba-Nya
Yang pantas digantikan bahagia

Puisi yang dibacakan secara bergiliran oleh 3 orang siswa bernama Venny, Vivi dan Franky itu merupakan puisi terakhir untuk MTs yang dari awal mereka kenal bernama MTsN Lubuk Mukti. Karena, mulai tahun ajaran baru MTs kebanggaan mereka itu akan berganti nama menjadi MTsN 02 Mukomuko. Musik instrumental Kitaro berjudul Caravansary pengiring puisi yang mereka bacakan semakin menambah syahdu, merinding dan berhasil membuat decak kagum para tamu undangan dan siswa lain yang menyaksikan. Acara demi acara berhasil dilaksankan dengan baik, tibalah saatnya acara penutup dan pembacaan do’a yang dipandu oleh siswa bernama Edi Sutrisno. Tangis siswa-siswi kelas IX baru pecah ketika mereka berjabatan tangan dengan bapak/ibu dewan guru setelah prosesi foto bersama dilakukan. Ucapan kata maaf dan terimakasih sayup-sayup terdengar di antara isak tangis dan linangan air mata wajah-wajah remaja generasi penerus bangsa itu. Suasana haru menghiasi setiap sudut ruangan gedung serba guna. Mereka saling berpelukan menumpahkan tangis perpisahan, harapan dan do’a bagi masa depan bersama yang akan semakin cerah.
Sukses selalu, Nak!

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda untuk perbaikan bog dan isinya